Selasa, 01 Maret 2011

Ketika Tekhniologi merambah Spiritual!

Berterima kasih-lah kepada Sony ericsson Ozenc, yang telah menciptakan sebuah sajadah yang sangat unik. Apa yang membuat unik? ternyata Sajadah ini bisa mengeluarkan cahaya !, dan cahaya tersebut akan semakin terang apabila arah dari sajadah secara benar menghadap ke kiblat (Mekah). Semakin benar arah kiblat, maka semakin terang sajadahnya.







Jadi buat yang paling malas shalat, tak ada alasan lagi untuk mengabaikan ritual satu ini! atau bepergian ke arah manapun, tak perlu khawatir lagi dalam menjalankan ibadah shalat 5 waktu!ibadah menjadi kian menarik dengan munculnya tekhnologi demikian.

Mau Keren dalam Komunikasi tapi Uang Tipis? Liat Dulu Satu Ini!

CALIFORNIA - Guna mengantisipasi popularitas ponsel Android yang terus meroket, Apple Inc kabarnya tengah menyiapkan iPhone dengan ukuran lebih kecil dan harga lebih murah. Benarkah?


Bloomberg mengklaim, Jumat (11/2/2011), salah satu narasumbernya telah melihat purwarupa iPhone versi ekonomis tersebut. Menurut mereka, ponsel anyar itu berukuran sepertiga lebih kecil dari iPhone 4, meskipun memiliki fitur serupa. Disinyalir, Apple bakal membanderol iPhone terbaru itu seharga USD200 tanpa kontrak operator selama dua tahun. Apple berharap bisa memperkenalkan ponsel itu pada pertengahan 2011 nanti. Namun peluncuran itu bisa jadi tertunda, atau bahkan dibatalkan sama sekali. Bukan itu saja, Bloomberg juga mensinyalir bahwa Apple tengah mengembangkan ponsel dual SIM card yang bisa digunakan untuk jaringan GSM dan CDMA. Namun, baik Apple maupun AT&T dan Verizon yang menjadi distributor iPhone di AS menolak berkomentar. Apple boleh saja mulai merasa 'gerah' dengan perkembangan ponsel Android. Namun, perusahaan asal Cupertino, California itu tetap dinilai sebagai perusahaan paling bernilai di dunia dan siap menggeser perusahaan minyak dan gas nomor satu, Exxon Mobil.

Tak Lama Laptop Adalah Sebuah Benda Lawas dan Tak Praktis!

      Dari sisi bentuk, Echo yang bercorak menarik ini dan punya grip karet lunak terlihat agak lain dengan pena biasa. Fisiknya lebih lebar dan besar dibandingkan biasa. Saat dipegang dan dipakai menulis, ia condong berat ke arah puncak pena.

      Setiap lembar kertas di buku tersebut istimewa. Perhatikan di bagian bawahnya. Ada deretan tombol seperti milik pemutar musik. Mike menekan ujung penanya ke tombol Rekam, dan mulai berbicara sambil menulis di kertas. Eh, semua ucapan Mike langsung terekam dalam memori internal pena yang besarnya 4 atau 8 GB, tergantung pilihan model. Jika pakai model 4GB, rekaman sepanjang 400 jam bisa diperoleh. Kalau pilih yang 8GB, durasi rekaman bisa sampai 800 jam.

      Melalui software Connect, kamu boleh menyimpan dan berbagi file ke desktop atau mengirimkan dokumen berikut audio ke orang lain via e-mail ke PC Windows maupun Mac. Bikin dokumen PDF? Tinggal pakai Pencast PDF. Nantinya siapa pun yang punya Adobe Acrobat Reader 9.3 bisa melihat dan mendengarkan PDF Pencast interaktif. . Saat dibacakan, kata-kata yang dituliskan itu akan berwarna hijau. Mirip kalau kita berkaraoke. Pencast boleh diakses di mana saja via iPad, iPhone atau iPod touch. Player-nya tersedia gratis di iTunes store.


      Menarik bukan? Echo Smartpen dijual dengan harga Rp 1,75 juta untuk kapasitas memori 4GB dan Rp 2,5 juta untuk memori 8GB. Dalam kemasannya kamu akan mendapatkan Starter dot paper notebook, 2 smartpen cap, dua ink catridge, kabel microUSB, dan software LiveScribe (harus diunduh). Ia datangn dengan prosesor ARM 9,  layar OLED 96×18, kamera inframerah dan baterai Li-Ion (built-in). Bobotnya (tanpa penutup) 36 gram.

Ketika Tekhnologi Mimpi Menjadi Nyata.

Teknologi nano atau nanotechnology sekarang makin pesat perkembangannya. Nanometer sendiri artinya satu per satu miliar meter, sehingga teknologi ini juga berkaitan dengan penciptaan benda-benda kecil. Di dalamnya tergabung ilmu fisika, teknik, biologi molekuler, serta kimia.

ALBERT Einstein sendiri, sebagai bagian disertasi doktornya, mengalkulasi ukuran sebuah molekul gula dari data eksperimen. Hasilnya tiap molekul berukuran sekitar satu nanometer. Hampir seratus tahun kemudian, nanometer pun telah menjadi agenda banyak peneliti. Tapi, sebenarnya tidak semua teknologi nano tadi benar-benar nano. Ada yang aslinya menangani struktur ukuran mikron atau satu per satu juta meter, seperseribu, dan yang lebih besar daripada nano lainnya. Teknologi nano pada kebanyakan kasus juga bukan benar-benar teknologi. Tapi, lebih berupa penelitian dasar terhadap aneka struktur dengan dimensi satu sampai ratusan nanometer.

Kerancuan lainnya, sejumlah teknologi nano sudah ada sejak dulu. Contohnya partikel karbon hitam ukuran nano sudah dimanfaatkan sebagai pelekat tambahan ban mobil sejak seratus tahun silam. Vaksin yang kerap terdiri dari satu atau banyak protein berdimensi skala nano juga bisa dimasukkan dalam teknologi tersebut. Alam telah banyak menciptakan struktur nano. Tapi, definisinya yang lebih ketat mungkin seperti yang disampaikan Mihail C Rocco dari National Science Foundation (NSF) di Amerika Serikat. Menurut Mihail dalam situs Sciam.com, teknologi nano memiliki sejumlah unsur penting; dimensinya antara satu sampai 100 nanometer, didesain melalui proses pengontrolan bahan kimia dan fisika, serta bisa digabungkan membentuk struktur lebih besar.

Dan, teknologi yang sesuai definisi tadi benar-benar ada. Misalnya penggabungan beberapa lapis nonmagnetik, tiap lapis tebalnya kurang dari satu nanometer, dapat menghasilkan sensor untuk disk drive yang lebih sensitif. Sejak diperkenalkan 1975, produk magnetik ini sudah menjadi pendorong tumbuhnya industri penyimpanan data.
Semakin kecilnya ukuran cip elektronik juga menjadi faktor yang menumbuhkan minat dalam teknologi nano. Perusahaan komputer yang mempunyai laboratorium besar, misalnya IBM dan Hewlett-Packard, memasukkan program nano dalam kegiatannya. Saat peralatan elektronik silikon konvensional tidak dipakai lagi, mungkin sepuluh atau 25 tahun mendatang, bisa dipastikan peralatan elektronik teknologi nano akan menggantikannya.
Di luar biologi dan elektronik, partikel nano dipakai untuk meningkatkan mutu produk keseharian. Misalnya perusahaan bernama Nanophase Technologies telah membuat partikel zinc oxide untuk produk tabir matahari (sunscreen), sehingga krim yang biasanya berwarna putih berubah transparan.
 
Mimpi dalam Tekhnologi!

Pihak pemerintah AS sendiri memiliki agenda tersendiri untuk teknologi nano. Mereka ingin menciptakan bahan ukuran nano yang bisa mengurangi ukuran, berat, dan kebutuhan sumber listrik dari pesawat luar angkasa, membuat proses manufaktur ramah lingkungan, serta membentuk dasar bagi pestisida biodegradable. Tiap penelitian mempunyai risikonya sendiri. Tapi, teknologi nano memiliki masalahnya sendiri. Keinginan mewujudkannya sebagai kaidah ilmu yang terhormat kerap tercampur dengan asosiasi para futuris yang melihat nano sebagai jalan ke techno-utopia, misalnya dunia industri tanpa polusi, kemakmuran tanpa batas, bahkan keinginan mencapai kehidupan abadi.

Tahun 1986 misalnya muncul buku Engines of Creation karya K Eric Drexler yang cukup populer. Buku ini menggambarkan sejumlah mesin nano yang secara virtual mampu memproduksi segala jenis barang, lalu melenyapkan masalah pemanasan global, menyembuhkan penyakit, serta memperpanjang usia hidup secara dramatis. Bagi kalangan nonilmuwan, angan-angan Drexler terhadap teknologi nano dipandang sebagai jembatan penghubung dunia ilmiah dan fiksi. Ilmuwan yang selalu ingin mencari solusi pasti juga tertarik terhadap pembicaraan mengenai produk penunda ketuaan ataupun mesin penumbuh makanan. Secara tidak langsung, karya Drexler mungkin juga bisa benar-benar menarik orang terjun ke dunia ilmiah. Sebagai subgenre buku fiksi ilmiah, karya-karya teknologi Drexler layaknya film Star Trek yang mendorong minat para remaja akan luar angkasa sehingga nantinya berkarier dalam astrofisika atau aeronautika.

Di antara para ahli kimia dan ilmuwan yang sekarang menjadi ahli teknologi nano, prediksi Drexler memiliki daya tarik tersendiri. Soalnya sampai sekarang belum dapat diciptakan mesin-mesin nanoskopik yang misalnya mampu menolong membangkitkan kembali otak yang sudah dibekukan. Zyvex, sebuah perusahaan yang tertarik dengan teknologi nano ala Drexlerian, sudah mengalami betapa sulitnya menciptakan robot berukuran nanometer. Jadi, perusahaan tersebut sekarang lebih puas menangani elemen mikromekanis yang lebih besar. Di luar masalah tadi, dunia teknologi nano masih bergelut untuk menyatukan pandangan. Beberapa riset akan tetap berjalan apa pun namanya. IBM misalnya akan tetap membangun produk magnetoresistive tanpa memperhitungkan apakah penelitiannya disebut teknologi nano atau bukan. Misalnya konsep nano ini bisa disatukan, teknologinya dapat menjadi dasar untuk terjadinya revolusi industri terbaru. Supaya sukses, teknologinya tidak hanya perlu membuang mimpi tentang robot nano pembangkit mayat tapi juga menghilangkan retorika yang berlebihan. Lebih penting lagi, ilmu nano dasar harus bergerak mengidentifikasikan jenis teknologi nano yang patut diwujudkan.

Magic W3! Tahun yang Baru, Komunikasi Baru!


      
       Magic W3 adalah perangkat portabel dengan layar 4,8 inci, prosesor  1,6 GHz  Intel Atom Z530 dan sistem operasi Windows 7 Home Premium . Oh yeah, tablet mini ini  juga bisa untuk panggilan telepon, memberikan arti baru untuk kata “Windows Phone.” Jadi jangan salah, ini Windows 7 yang sama dipakai di komputer atau notebook biasa, bukan Windows Phone 7 yang memang untuk smartphone. Prosesor Z530 bukan chip tercepat untuk menangani tugas-tugas Windows tapi kehebatan tablet ini karena juga merupakan sebuah ponsel! Sebuah ponsel yang menjalankan OS.

    Magic W3 memiliki resolusi  layar 800 x 480 piksel dan dilengkapi dengan RAM 1GB DDR2, penyimpanan 32GB SSD, 802.11b / g WiFi, Bluetooth 2.0, GPS, dan modem GSM Quad Band dan HSPA 3,5 g. Tablet smartphone ini memiliki baterai 3.7V 3200mAh, kamera 1.3MP, accelerometer dan kemampuan vibration. Perangkat mini ini memiliki port HDMI, mini USB port, slot kartu microSD, slot kartu SIM, dual mic, dan speaker stereo

Jumat, 21 Januari 2011

blackberry di blokir